Category Archives: My Diary

Betina Sama Dengan Masalah

Jadi ceritanya kemaren saya mampir ke lab. Niatnya mau ngobrol sama dosen (ini bahasa serapan ga ya, trus tulisan aslinya apa docent, atau though-cent, atau dozen, atau apa? ah ga ngerti lah, lanjut aja). Trus ketemu sama konco-konco seperjuangan di jalan. Ga sengaja juga sih nemu mereka. Jadilah ngobrol bentar.

Saya tanya dosen yang bersangkutan ada ga? Mereka bilang ada. Tapi lagi ngerjain sesuatu. Rada sibuk. Ya udah, sambil nunggu, saya cerita-cerita lah ngalur ngidul sama mereka. Udah sekitar 15 menit, baru kita masuk lab. Ternyata di sana om dosen masih serius sama kerjaannya. Khawatir mengganggu (apalah awak ini, cuma bisa menjadi pengganggu), jadi ditungguin aja sampe ada kesempatan. Dan akhirnya saya menunggu…

Dan masih menunggu…

Juga masih menunggu…

Karena agak BeTe (Singkatan dari Butuh Tatih-tayang), akhirnya maen komputer bentar. Naaahh, di komputer ini saya nemuin keajaiban yang benar-benar bikin takjub. (Lebay kali kau lai…).

Jadi di desktop ini terpampang tulisan yang bisa bikin ngakak ga ketulungan. Soalnya yang nulis kayaknya orang yang lagi stres stadium 4. Maklumlah, karna di lab (saya ga tega ngomongnya laboratorium), jadi isinya orang-orang yang sedang ngerjain Tugas Akhir (nama lainnya skripsi) yang kalo lagi stres, buntu, ga ketemu rumus yang mau dia gunain, pelariannya adalah keisengan ganjil tingkat tinggi. Nulis ga jelas, tapi cerdas.

Karna tulisannya dalam bahasa inggris, maka saya tulis ajah apa adanya. Ini perkawinan silang antara Bahasa matematika dan bahasa inggris. Jadi, kalo kalian ga ngerti keduanya, mending hentikan bacaan kalian sampai di sini. Karna berikutnya Anda bisa terinfeksi virus sang penulis…Bahayhay…

Problem Formula:

1. To find a woman, you need time and money, therefore:
Woman = Time x Money

2. “Time is money”, so :
Time = Money

3. Therefore:
Woman = Money x Money
Woman = (Money)^2

4. “Money is the root of all problems”, so :
Money = SQRT (Problems)

5. Therefore:
Women = (SQRT (Problems))^2

Conclusion: WOMEN = PROBLEMS

Diakhiri dengan nilai… (A+)

Untuk kasus ini, saya lebih enak mengartikan Women disini sebagai betina… Terserah lah pendapat Anda… hehe… Kami Mengabarkan, Anda yang Memutuskan. (Ciee… kayak slogan tipi nih).

1 Komentar

Filed under My Diary

Ga Tahan Lagi, Pengen Nulis…

Udah lama niat pengen nulis (lagi), tapi selalu saja ada halangan. Terkadang malas, kadang juga ada kerjaan, atau perhatian yang harus ekstra kepada You-Know-Who, de el el, jadi deh tertunda terus. Katanya sih, kalau nulis bisa bikin orang lebih produktif memanfaatkan waktunya, terus juga lebih kreatif, lebih berwawasan, dan lebih ganteng (iya beneran lho, saya dah coba, makanya nulis lah kalian..haha).

Kata Si Unyil, kita perlu melestarikan budaya tulis, kan katanya Indonesia selama ini lebih cenderung ke budaya lisan, jadi deh banyak yang nyimpang informasinya, buktinya banyak cerita-cerita takhayaul dan juga mitos-mitos yang berkembang di masyarakat. Coba aja bayangin, masak di dapur… eh maksudnya, masak iya kalau kita makan di depan pintu bakalan susah jodoh. Kesian kan para anak kost. Kan emang bilik nya yang kecil dan terasa sesak itu “kecil-nya” paling 3×3 meter, pintunya cuma satu. Trus kalo makan ya pasti di balik pintu lah. Tu gimana coba, bakalan susah kawin dong mereka… kan kesian. Tapi mungkin kasus khusus ya kalo anak kost, buktinya lebih banyak yang belum kawin kan para anak kost… hahaha (ketawa sengak…).

Trus ada lagi yang bilang kalo makan lauknya duluan abis baru nasinya, katanya hidupnya bakalan senang di awal, trus berikutnya akan susah. Sebaliknya kalo makan nasinya yang duluan abis baru terakhir ngabisin lauknya, maka dia akan susah-susah dulu, baru kemudian senang. Ini kan ga masuk akal sama sekali. Iya kalo makan sehari-harinya nasi, wong kalo sehari-harinya makan tiwul gimana? (Mungkin pertanda susah terus menerus kali ya…). (plis demi menghargai penulis, pembaca sebaiknya ketawa…).

Ah, banyak lah pokoknya celotehan aneh bin lucu kayak conto tadi. Mungkin awalnya sang orang tua, melarang anaknya makan di depan pintu, khawatir ada tamu. Kan “ora elok” diliat nya. Tapi justru informasi turunannya jadi ngaco, karna ga ada bukti otentik tertulis. Bisa jadi kan? Coba misalkan di rumah ada “Kitab Undang-Undang Problematika Rumah Tangga”, isinya semacam perintah, larangan, dan anjuran bagi anggota keluarganya beserta khasiat, kegunaan, dan manfaat nyata dari perintah, larangan, dan anjuran tersebut. Kan “wookee banget”. Bisa di turunin sampe anak-cucu-cicit trus beranak-bercucu-bercicit, de es te.

Jadi sekarang, yang penting pengen nulis aja (lagi). Katanya tulisan saya bagus (ngaku-ngaku, cuih..), trus banyak yang baca tapi ga mau komen alias “anonymous” (pembenaran doang nih…). Padahal kan niatnya baik, mau jadi penulis laris manis kayak orang bule sono, Bundo J.K. Rowling.. (FYDI*, ni orang oomnya ada di Indonesia jadi Wapres kemaren, trus juga masih sodaraan sama pak Haji Jalaludin…siapaaa lagi). Tapi pemikirannya kayak Mbak Asma Nadia, gaya tulisannya kayak Kang Abik. Keren ga tuh. Tapi kan kalau ga ada respon dari pembaca, gimana bisa tahu kelebihan dan kelemahan kita?. Ah, saya sih cuek ajah, khawatir salah niat. Mosok nulis niatnya biar jadi “seleb dunia maya”. Takut riya’. Tar ga berkah lagi. (Tapi kalo niatnya biar banyak duit boleh ga ya? hmmm…i’m thingking..)

Katanya orang Indonesia, khususnya orang melayu sangat pintar berkata-kata. Kalo saja bisa menerjemahkan kata-kata tadi ke dalam tulisan, maka bakalan keren banget tuh. Ga percaya? Tanya aja om saya, Andrea Hirata. Ga musti masuk jurusan sastra biar jadi penulis beken. ( maap ni yang sekolah sastra, tiada maksud daku mencederai kalbu kalian, daku cuma nyebut aja.. kalo kata Bundo Rowling, “i’m just saying”.)

Okeh, cukup muqodimah-nya ah.Tar kepanjangan males yang baca. Betul kan? Ngaku aja deh lu.

Let’s start writing (wuih, gaya lu…pletak!!! Bunyi bogem mentah nyangsang di jidat).

====================================================================
*FYDI = For Your Deviate Information, artine Untuk Informasi yang Menyesatkan Bagi Anda

1 Komentar

Filed under My Diary

Makna Foto di T-Shirt HMGM terbaru

Sudah lama pengen tahu, itu foto atau gambar yang ada di t-shirt HMGM sebenarnya tentang apa sih. Kok kayaknya terkenal banget. Foto atau gambar itu digunakan untuk berbagai kepentingan. Dengan sedikit edit-an bisa jadi sebuah media penyampai pesan. Klo saya mengartikan t-shirt HMGM, sepertinya mengesankan sebuah perjuangan yang sampai pada puncaknya.

Ternyata itu merupakan foto dari akhir sebuah pertempuran dahsyat antara pasukan Amerika Serikat dengan Jepang sepanjang bulan Februari hingga Maret tahun 1945 pada perang dunia II. Dalam pertempuran tersebut, Amerika berhasil merebut pangkalan udara dan Iwo Jima sebuah pulau milik Jepang. Sehingga pertempuran ini dikenal dengan PERTEMPURAN IWO JIMA.

Kemudian tentu saja dengan adanya foto yang terkenal itu, menjadikan momen sejarah tersebut sebagai pengingat dari peristiwa yang sempat diangkat menjadi film dari sudut pandang Amerika dan Jepang. Dari sejumlah foto yang ada, foto yang paling terkenal adalah foto yang menggambarkan sejumlah pasukan Amerika yang sedang menegakkan bendera Amerika Serikat di puncak Gunung Suribachi saat pertempuran berlangsung, mirip dengan yang ada di t-shirt HMGM.

Akibat pertempuran ini, Jepang mengalami kerugian yang sangat besar. Dari jumlah pasukan yang ditempatkan di Pulau tersebut sebanyak 2.000 pasukan, hanya tersisa 1.083 pasukan saja yang masih hidup setelah pertempuran. Sementara Amerika sendiri kehilangan pasukan sejumlah 6.821 orang. Dengan berhasilnya Amerika merebut pulau Iwo Jima, menjadikan langkah strategis bagi Amerika untuk mendekati pulau-pulau utama Jepang yang lainnya.

Operasi Detasemen ini sendiri merupakan operasi dengan korban terbesar di pihak AS. Korban disini lebih besar daripada jumlah korban tewas dalam Pertempuran Atol Tarawa. Korban luka-luka di Pertempuran Atol Tarawa mencapai 22.000 prajurit.

Inilah foto yang terkenal itu:

Diambil oleh seorang fotografer bernama Joe Rosenthal

Berikut ini perjalanan pasukan Amerika menuju puncak Gunung Suribachi

Penancapan bendera Amerika Serikat pertama kali pada 23 Februari 1945

Berpose setelah berhasil menancapkan bendera Amerika di sana, kemudian kebanyakan dari mereka tewas dalam pertempuran segera setelahnya.

Inilah sang fotografer asli dari foto yang terkenal itu, dialah Joe Rosenthal.

Oya untuk gambar t-shirt HMGM, ada yang bisa kasi liat ga?


1 Komentar

Filed under My Diary, Science

Sebuah Lagu Untuk Gaza

Kekejian Israel menginvasi Gaza hingga detik ini, telah banyak mengundang banyak perhatian dari seluruh dunia, dari berbagai kalangan, dan dari berbagai latar belakang.

Beberapa hari ini daku terus mengikuti perkembangan berita invasi Israel ke Gaza, Palestina. Banyak sekali yang menarik. Mulai dari foto-foto yang mengerikan, hingga yang teranyar adalah seorang penyanyi dan penulis lagu Michael Heart yang turut merasakan pedihnya penderitaan rakyat Gaza hingga saat ini. Kemudian dia membuat sebuah lagu yang sengaja diperuntukkan buat para penduduk Gaza. Tadinya lagu ini akan dia jual melalui CD, trus hasil seluruhnya bakal disumbangin ke Gaza. Tapi, karena akan justru malah bikin tambah repot secara teknik maupun materil, akhirnya dia langsung merilis lagu ini secara gratis. Harapannya, setelah orang-orang mendengar lagu ini kemudian akan mendonasikan bantuannya ke pihak-pihak yang menampung sumbangan untuk rakyat Gaza, semisal http://www.un.org/unrwa/.
Lagu dalam bentuk mp3 dan video ini sendiri sudah didownload oleh ratusan ribu orang sejak pertama kali dirilis.

Dari segi lirik boleh dibilang sangat bagus dan sedikit menyindir kita. Kemudian aransemen dan musiknya juga yahud. Mirip-mirip lagu Michael Jackson, Heal The World.

Berikut liriknya:

A blinding flash of white light
Lit up the sky over Gaza tonight
People running for cover
Not knowing whether they’re dead or alive

They came with their tanks and their planes
With ravaging fiery flames
And nothing remains
Just a voice rising up in the smoky haze

We will not go down
In the night, without a fight
You can burn up our mosques and our homes and our schools
But our spirit will never die
We will not go down
In Gaza tonight

Women and children alike
Murdered and massacred night after night
While the so-called leaders of countries afar
Debated on who’s wrong or right

But their powerless words were in vain
And the bombs fell down like acid rain
But through the tears and the blood and the pain
You can still hear that voice through the smoky haze

We will not go down
In the night, without a fight
You can burn up our mosques and our homes and our schools
But our spirit will never die
We will not go down
In Gaza tonight

Terakhir silakan download mp3-nya disini.

Michael Heart – We Will Not Go Down (Song For Gaza)

Tinggalkan komentar

Filed under Isu Hangat, My Diary

Lagi Ngamuk Nian…

Tah ngapo lah kali ni nak posting pake baso dewek be. Biakla, aku nak numpahin raso yang ado di hati ni abis-abisan ke blog nih.

Woi blog, perasaan aku sekarang ni campur aduk nian. Mending kalo yang baik-baik. Ni dak, campur aduk tapi yang buruk-buruknyo be. Karno kau dak pacak balas omongan aku, jadi aku bebas nak ngatoin apo be di kau yo. Perasaan aku sekarang ni campuran antara kesssaaall, marraaaahh, jengkeeelll, kecewwaa, sakit hati, cappeeek, meraso sia-sia, dan laen-laenlah. Kau tambahin be dewek. Pokoknyo yang buruk-buruk.

Baru kali ni la aku ngerengek-ngerengek dak jelas kekgini. Bawaan nak belago be. Kalo dak pengen nangis. Tapi aek mato dak pacak keluar. Lagian untung be masih ado la dikit raso malu, jadi dak mau nangis. Tapi iyo, bawaan nak banting-bantingin barang. Nak gebukin orang. Pokoknyo siapo be yang nyari gara-gara dengan aku malam ni, saro. Mudah-mudahan la malam ni biso lewat tanpa ado yang harus jadi korban. Orang tu, apo aku dewek .

Blog, kau tahu dak. Aku seminggu ni la pol-polan nian. Belum pernah aku ngeraso atopun ngelakuin hal yang sebenarnyo di luar kemampuan aku. Paling kalo la teraso dikit capek, aku bilang be afwan. Masih ado kerjoan. Dan laen-laen la yang penting aku nolak secaro alus. Tapi, minggu ni. Dak katek sikok pun janji atopun amanah yang lewat. Semua la aku kerjoin. Dak sikokpun aku nolak. Beuh, pokoknyo hantam. Cuma sayang, keknyo justru puncaknyo malah aku jadi kekgini.

Sebenernyo si dak biso jugo dibilang sio-sio ni kerjoan. Pastila ado balasan yang setimpal dari Allah SWT. Tapi yang namonyo sakit, yo tetep be sakit. Yang namonyo kalah, tetep be kalah. Ni la yang keknyo dirasoin samo pejuang Uhud dulu. Lah yakin nian menang, dan memang nak menang, dak tahunyo malah dijungkirbalikkan samo musuh Allah. Sampe-sampe dipertanyakan samo sahabat dulu, lho kok biso ummat Islam kalah yo? Terus Allah jawab dengan adonyo ayat Al-Quran yang bilang bahwa sesungguhnyo kemenangan itu dipergilirkan di antara kamu dst… Lah dak tepikir lagi ni surat apo yo. Butek otak ni sekarang.

Bukannyo apo-apo lah yo, tahun lalu memang sempat kalah. Tapi dak kayak gini nian. TELAK ABIS-ABISAN! Seidaknyo kalah yang kemaren tu biso dibilang kalah terhormat lah. Terus jugo mungkin aku dak ngeraso perjuangannyo kekmano. Jadi dak terlalu sakit. Tapi ini… Sudahlah abis-abisan, malah kalahnyo TELAK nian lagi.

Mungkin aku terlalu ngarep nian. Yo bukan aku be, semuanyo lah. Ikhwah yang lain jugo pastila. Sekali menang, futuh!!!Tapi apo yang terjadi? Keknyo Allah justru masih kami ni nak bejuang lebih keras lagi. Atau Allah pengen nengok kami ni malah lari apo idak? Atau Allah nak nguji keimanan kami. Kan kemaren-kemaren la dikasi menang banyak dimano-mano. Nah kalo di kasih kalah, keimanan kami masi terjago dak? Samo persis kayak perang uhud. Apola yo kiro-kiro rahasia Allah dibalik kejadian ni? Apo kiro-kiro rencana Allah ni? Memang dak pacak diprediksi. Manusia berjuang, Allah yang nentukan. Tinggal ambek be hikmah nyo.

Saking sedihnyo, sampe-sampe semua rencana-rencana kegiatan, sampe nak jago semalaman dak jadi. Yo gara-gara TELAK ni lah. Nengok koordinatornyo yang semalam semangat abis-abisan, trus jomplang jadi lesu dak bedarah pas hari ini, nambah sakit hati aku. Sempat jugo teceplos bilang “sia-sia dak yo perjuangan sejak kemaren-kemaren ni”. Langsung kontan dijawab samo yang lain, dak mungkin la ini sio-sio. Bahkan mati sekalipun pas berjuang tadi, insha4JJI dikategorikan syahid.

Enak memang kedengarannyo. Tapi khusus untuk saat itu dan malam ni, dak beguno. Sempat ado akhwat yang nelpon, nanyoin agenda besok. Kujawab be dengan nada sinis. Eh malah dio nanyo abis tu kekmano hari ini? Tambah sinis! Kesian tu akhwat. Keknyo dio teraso la aku agak marah, agak kesal. Langsung dimatiinnyo tu telpon. Maap nianla yo. Kesal bentar be. Insha4JJI besok la reda.

Sebernyo si dak pantas aku kekgini. Malah aku harusnyo malu. Dan justru istighfar. Tapi sekali lagi, idak untuk malam ini. Kan istighfar untuk yang menang. Tengok be surat apo tuna, oyo Izaja yang Allah berfirman, izaajaa anashrullahiwal fath. Warraaitannaa sayadkhuluuna fii diinillahi afwaja. Fasabbih bihamdi rabbika wastaghfirhu innahu kaanatawwaabaa. Nah, jelas nian kan kalo orang yang mendapat kemenangan tu justru disuruh betasbih dan istighfar, karno
kemenangan tu Allah yang kasih, bukan karno kito hebat.

Nah kekmano kalo orang yang kalah? Sudahlah, aku dak mau dengar dulu malam ni. Matila sano. Palingan introspeksi diri be di kamar. Mendap. Tedok. Oyo dan nyiapin buat besok. Apo yang nak diomongin atas kekalahan ini. Sikok lagi, jangan berani-berani nasehatin aku sekarang, apolagi dio dak ikut terlibat dan idak ngerasoin perjuangannyo. Pastila nasehat tu aku anggap sampah. Beuh, kasar nian. Ampun ya Rabb.

Dengan kejadian hari ini, ado satu sebenarnyo yang aku syukuri. Dak tahula, aneh be. Justru keknyo keimanan lagi beranjak naek. Biso jadi mungkin hari ini gara-gara aku teledor.

Wallahua’lam. Duhai Rabbi, ampuni dosa-dosaku. Dan biarkan aku melewati malam ini dengan bimbinganMu. Jangan biarkan diriku jauh tersesat. Bangunkan aku esok hari dengan keimanan yang bertambah-tambah, diatas keimananku yang telah ada. Sesuai dengan janjimu. Allahullazii anzalassakiinata fii kuluubil mukminiin. Liyazdaaduu iimanamma’aiimaanihim.

Amiin.

1 Komentar

Filed under My Diary

Rileks Termasuk Dalam Gerakan Konspirasi Global?

Gerakan konspirasi yang dimulai oleh Adam Weishaupt sudah sangat mengakar saat ini. Cita-citanya mendirikan jaringan konspirasi dunia secara massif sudah berhasil terwujud saat ini. Konspirasi baru yang disebut dengan Lucifer Conspiracy serta Gereja Setan (The synagogue of Satan). Setan bukanlah makhluk yang hina, tetapi kekuatan yang melambangkan kejujuran, keberanian, dan kebebasan. Setan diturunkan ke bumi karena telah mendapatkan ampunan dari Tuhan dan untuk itu setan ingin menyelamatkan manusia sebagai penebusannya. Pemikirannya ini diturunkannya kepada para anggota iluminasi yang ada di seluruh dunia. Bukunya yang terkenal The Novus Ordo Seclorum yang berisi konsep-konsep dan doktrin serta teori tentang pemerintahan global.

Pemikiran Weshaupt kemudian dikembangkan oleh Friedrich W. Nietzsche yang mengkampanyekan “God is dead!”. Manusia hanya akan menjadi manusia yang seutuhnya jika dia bebas, kuat, dan melepaskan diri dari jerat dogma agama.

Saat ini, iluminasi sudah melingkupi seluruh sendi-sendi kehidupan peradaban bangsa di dunia. Dia melakukan kendali politik dari jarak jauh. Mengadu domba, membuat konspirasi, dan lain sebagainya. Semua itu dilakukan untuk melemahkan suatu bangsa agar kelak menjadi budak “dunia baru” yang dicita-citakannya.

Doktrin iluminasi ialah menjadikan manusia sebagai Tuhan dengan kekuatan dari setan Lucifer. Tidak beda dengan Fir’aun. Manusia harus bebas dan boleh berbuat apa saja. Ia harus gigih melawan agama yang ada. Untuk itu mereka membentuk satu ideologi yang sangat kental, sebuah keyakinan yang harus dihayati dan dijadikan bentuk ‘keyakinan’ di kalangan anggotanya.

Pemerintahan Dunia Baru nantinya harus berlandaskan atas kebebasan. Kebebasan serta kemauan manusia tidak boleh dibatasi. Mereka yang membatasi adalah tirani. Oleh karena itu, mereka yang membatasi harus dihancurkan. Bagi kaum iluminasi, tidak ada Tuhan kecuali manusia itu sendiri. Manusialah yang menentukan segalanya di bawah bimbingan kekuasaan setan Lucifer.

Dengan doktrin-doktrinnya yang memikat, gerakan Iluminasi bertambah subur di dunia Barat (anglo saxon). Di Amerika dipelopori oleh James Abram Garfield, seorang anak muda jenius yang menjadi pahlawan Shilo dalam perang saudara dan atas jasanya tersebut, dia dipromosikan sebagai mayor jenderal, sehingga dia merupakan jenderal paling muda (30 tahun) dalam sejarah Amerika. Garfield adalah angggota Iluminasi pada tingkat puncak (grand orient), menjadi anggota Kongres Amerika Serikat selama 17 tahun. Pada Maret 1881, dia terpilih sebagai presiden Amerika paling singkat Tanggal 2 Juli 1881, dia di tembak oleh Charles Guiteau dan pada tanggal 19 September 1881, dia mati secara misterius, kemungkinan dibunuh oleh sesama anggota freemason pula. Sejak itu, setiap presiden Amerika selalu dalam jaringan atau restu Iluminasi dan freemason. Keputusan presiden Amerika telah dikoordinasikan dengan para anggota kongres dan senat, yang juga menjadi angggota Iluminasi dengan berbagai tingkatan. Dengan mengendalikan pucuk pimpinan pemerintahan, konglomerat, jurnalis, dan seluruh lapisan masyarakat, pihak Iluminasi dapat mewujudkan seluruh rencananya untuk menguasai dunia.

Tidak mudah untuk menjelaskan eksistensi gerakan rahasia kaum zionis ini. Bukan saja karena sifatnya yang rahasia, tetapi tenggang waktu gerakannya yang sudah berlangsung ratusan tahun dan warna sejarahnya yang panjang menyebabkan berbagai spekulasi dan hipotesis tentang gerakan tersebut. Memang pada awalnya, zionisme lahir dari aspirasi kaum Yahudi untuk memenuhi panggilan “tanah yang dijanjikan” atau Ezrat Yisrail. Akan tetapi, dalam perkembangannya, zionisme menjadi sebuah ideologi imperialisme baru yang ingin “mengangkangi” dunia dengan melemahkan potensi umat beragama termasuk agama Yahudi itu sendiri. Dengan kata lain, zionis adalah Yahudi sedangkan zionisme adalah ideologi atau gerakan sekuler-materialistis berskala internasional untuk mengkafirkan umat beragama.

Pemikiran kaum zionis ini melebar hingga dunia perfilm-an. Tengok saja kiblat perfilm-an dunia, yaitu Amerika dengan Hollywood nya. Sudah barang tentu ini dikuasai oleh kaum Yahudi. Dengan mencekoki film yang terus menerus, dan tanpa disadari oleh masyarakat awam, mereka dapat mengendalikan pandangan umat manusia, mengubahnya, dan menjadikan pemikiran mereka sama dengan kehendak dan cita-cita zionis.

Para toko produser film tersebut antara lain Paramount Cooperation milik Hod Dixon serta Warner and Brook Cooperation milik Henry Warner. Nuansa kegiata di Hollywood dibuat mencerminkan kehidupan kaum Yahudi yang bebas, penuh dengan gelimangan materi yang gemerlapan. Tak heran kalau bintang film yang berhasil menapaki tangga teratas dan paling populer di dunia Hollywood harus mendapat dukungan dan berkenalan dengan jaringan sponsor Yahudi. Para bintang film Yahudi terkenal antara lain Tonny Curtis, Jack Nicholson, GAry Grant, Barbara Streissand, Elizabeth Taylor, Jerry Lewis, Will Smith, dan sebagainya.

Memang pengaruh film sangatlah berbahaya. Film dibuat, dikemas, dan dipasarkan secara rapih. Dengan film, mereka dapat membangun opini publik, kesan, dan impresi yang mendalam akan keunggulan kaum Yahudi, Amerika, dan dunia barat lainnya. Juga melalui televisi yang merupakan alat yang paling ampuh untuk menanamkan kepatuhan dan jiwa budak umat manusia.

Bagaimana dengan Rileks?

Rileks adalah sebuah forum komunikasi massa seperti halnya Kaskus ataupun KapanLagi. Hanya saja, forum rileks lebih diperuntukkan kepada mahasiswa ITB. Walaupun tidak menutup kemungkinan orang luar pun dapat mengaksesnya. Akan tetapi agak sedikit lebih sulit. Artinya, keberadaan Rileks sebagai forumnya mahasiswa ITB, dibentuk dan dikelola oleh mahasiswa ITB dan lebih ditujukan untuk mahasiswa ITB itu sendiri.

Kalau kita melihat isi dari forum Rileks sendiri sebetulnya hampir mirip dengan forum-forum umum lainnya. Beragam informasi seputar pendidikan, perkuliahan, humor,forum budaya, forum buku dan sastra, olahraga, games, komputer dan teknologi , hingga musik dan film.

Member dari Rileks sendiri diyakini berjumlah ribuan bahkan belasan ribu orang. Mulai dari mahasiswa tingkat pertama, hingga alumni ITB, juga masih berafiliasi terhadap Rileks. Atau bahkan ada orang luar (ITB) juga yang menjadi member dari forum ini?

Bisa jadi, mengingat banyak keunggulan dari Rileks, semisal gampang diakses, apalagi kalau di kampus, banyaknya informasi menarik, hingga akses download seperti e-book terbaru, musik terbaru, dan bahkan film terbaru. Semuanya menjamin kepuasan bagi pengguna forum Rileks.

Dari sekian banyak keunggulan dari Rileks, ada beberapa hal yang harusnya menjadi perhatian khusus. Terutama mahasiswa ITB yang masih peduli terhadap moral para penerus bangsa ini. Coba perhatikan forum film yang mungkin boleh dibilang sebagai salah satu subforum yang ada di Rileks yang paling digemari. Bukan hanya karena banyaknya film-film yang menarik, bahkan hingga film-film yang belum diputar di bioskop pun biasanya sudah muncul di Rileks. Belum lagi ditambah dengan member yang bisa “request” terhadap film yang dia inginkan. Hampir setiap hari selalu saja ada film-film baru ataupun film lama yang di re-upload, dan juga film dari “request” para member-nya. Sampai disini, daku acungin jempol buat para uploader di Rileks.

Tapi coba perhatikan sekali lagi, film-film yang di upload. Kita ambil contoh film barat dan Hollywood. Sebagian besar tidak jauh dari hal-hal yang bersifat glamour, seks bebas, sadisme, psikopat, percintaan, dll. yang kesemuanya itu dicekokin terus menerus, setiap hari kepada penikmat Rileks, yang tentunya mahasiswa ITB, dan justru tidak ada pelarangan ataupun batasan yang jelas dari adminnya sendiri. Sehingga uploader bisa dengan bebas memasukkan dan mengkampanyekan film-film perusak moral.

Awal dari kemunculan Rileks, dimana film merupakan faktor penyedot minat member Rileks, film-film yang dihadirkan agak sedikit “malu-malu”. Kemudian dengan semakin banyak penikmatnya, mulai film-film yang berbau sadis dan seks, di password, sehingga tidak semua orang bisa menontonnya kecuali yang disetujui oleh uploader saja. Tapi kemudian sekarang semuanya sepertinya sudah sangat bebas. Tidak ada lagi rasa malu-malu. Semua ditampilkan apa adanya. Film-film tentang kekerasan, sadisme, pemujaan terhadap setan, dan bahkan seks dibiarkan begitu saja masuk bebas ke forum film barat ini.

Dari peraturan rileks sendiri memang di atas kertas menolak semua hal yang berbau seks atau nudity masuk ke forum ini. Tapi apa lacur, sepertinya itu semua tinggal peraturan. Faktanya, film-film yang hadir adalah yang bersifat kekerasan, nudity dan seks. Memperlihatkan (maaf) dada perempuan secara frontal, hubungan seks, tindak kekejaman, dan lain lain yang tidak pantas untuk kita tonton. Atas nama hiburan atau entertain semuanya sah-sah saja.

Beralih ke film Asia. Tidak jauh berbeda, percintaan, kekerasan, dan sekali lagi saya harus bilang seks, romantisme palsu, yang tidak jauh berbeda dengan film barat dan Hollywood.

Kemudian film Indonesia. Kalo untuk yang satu ini, kayaknya pembaca diluaran sana sudah tahu seperti apa kualitas film Indonesia. Murahan!!! Dan yang seperti inilah yang di upload di Rileks, dan sayangnya saya harus mengatakan, penggemarnya juga lumayan banyak.

Film Serial yang ada di Rileks pun tetap masih berkiblat kepada film televisi Amerika. Film seperti apa yang diberikan? Yah, namanya saja Amerika, ga akan jauh-jauh dari apa yang saya sebutkan di atas. Seks dan kekerasan menyelimutinya.

Mungkin yang “agak lebih mendingan” adalah film dokumenter yang di upload di Rileks. Ya iyalah. Isinya palingan seputar discovery channel, film pengetahuan, National Geographic, Bulutangkis, seputar pengetahuan dunia, dll. Tapi tetap saja harus berhati-hati, karena ada beberapa film yang menginvasi pemikiran. Membuat keraguan antara yang haq dan yang bathil.

Ber Tera-Tera-Byte, server yang difasilitasi sebagai tempat dari film-film yang di upload. Bagaimana tidak, setiap hari selalu saja ada film-film yang baru yang muncul dan yang di upload. Dan setiap hari pula member-member pecinta rileks mengunduh film-film tersebut.

Nah, apakah ini termasuk dalam skenario Zionis untuk menghancurkan Indonesia? Atau setidaknya membiarkan Indonesia untuk tidak pernah bangkit dari keterpurukannya hingga saat ini. Kita tahu bahwa ITB merupakan universitas terkemuka di Indonesia.

Lulusannya sangat diperhitungkan di dalam dan di luar negeri. Tidak sedikit lulusan ITB yang menduduki jabatan-jabatan penting di negara ini. Mulai dari pejabat tinggi negara hingga pejabat daerah, pengusaha besar hingga yang baru merintis usaha, dan juga bahkan yang sudah disegani di tingkat internasional.

Mau jadi apa negeri ini kalau calon pemimpinnya sudah rusak moralnya. Dirusak secara “halus”. Pemikiran-pemikirannya sudah tidak beda dengan pemikiran barat, yang mencintai kebebasan tak terbatas. Atau bahkan juga sudah tidak percaya adanya Tuhan lagi. Sampai dimana kepedulian kita terhadap nasib bangsa ini?

Sudah jelas kebathilan ada di depan mata! Siapa yang bisa menghancurkannya? GAMAIS (Keluarga Mahasiswa Islam) ITB. Bagaimana dengan GAMAIS? Sebagai organisasi yang paling bertanggung jawab terhadap moral mahasiswa ITB. Kalau ada mahasiswa ITB yang murtad, GAMAIS adalah yang paling bertanggung jawab! Tapi kok adem ayem aja sepertinya. Atau jangan-jangan kader-kadernya sendiri juga menikmati film-film maksiat yang ada di Rileks? Na’udzubillah. Ingat, setiap kepemimpinan kalian itu nanti akan dipertanggungjawabkan. Kalian kan punya power. Manfaatkan. Gerak dong! Bikin gebrakan!

Atau Kabinet Mahasiswa ITB (KM ITB)? Gimana dengan KM ITB? Bukannya salah satu menterinya ada yang mengurusi akan masalah-masalah seperti ini? Ayo dong, buktikan kepemimpinan KM yang sekarang lebih tegas terhadap hal-hal yang merusak moral mahasiswa nya. Atau justru penikmat terbesar film-film najis Rileks juga dari kalangan petinggi-petinggi KM sekarang. Please dong, mau sampai kapan kebathilan terus dibiarkan?

YOU DECIDE IT!!!

Bahan Bacaan: Dajjal & Symbol Setan

1 Komentar

Filed under My Diary

Belajar dari La Tahzan

Jarum jam menunjukkan pukul 06.00 WIB, ketika daku kebingungan mencari alamat travel untuk berangkat ke Jakarta. Kali ini

adalah panggilan tugas yang memang sangat kunantikan selama beberapa minggu belakangan. Seharusnya sih berangkatnya sore

hari, tepat sehari sebelum hari ini. Akan tetapi, dikarenakan jadwal tugasku dibatalkan oleh pihak panitia, jadinya daku

memutuskan untuk menunda keberangkatan.

Sebenernya tugasku ini tidak lain adalah menjadi Student Volunteer di acara “32nd Annual Indonesia Petroleum Association

Exhibition and Convention 2008″ yang berlangsung di JCC Jakarta 27-29 Mei yang lalu. Namun kita sebagai Student Volunteer

2008 (SV’08) diberikan tugas untuk acara Pre-Conventionnya dari tanggal 20-26 Mei 2008. Untuk lebih lengkapnya, daku akan

ceritakan secara detail dan tersendiri di kesempatan yang lain.

Nah, daku kebagian tugas di Pre-Convention untuk tanggal 24 dan 25 Mei di JCC. Namun, untuk tanggal 24 nya di cancel oleh

comittee, jadinya daku yang seharusnya berangkat dari tanggal 23 sore, menunda berangkat juga menjadi tanggal 24 pagi.

Sempat bingung mencari travel, sampe dibantu oleh sahabatku yang baik mencarikan alamat travel yang ada di Bandung. Ada

beberapa nama travel yang diberikan, sampe akhirnya dia lebih menyarankan daku untuk naek Kereta saja. Tadinya si agak ragu,

karena daku memang buta banget soal Jakarta, belum ditambah dengan kengerian tentang tindak kejahatan yang ada di sana.

Jadinya, travel yang langsung ke tempat tujuan menjadi satu-satunya pilihan.

Nomor travel pertama yang dihubungi, tidak nyambung. Travel kedua, sold out. Travel ketiga, jauh dari tempat tinggalku. Dan

karena aku harus berangkat pagi itu juga, karena sudah janjian dengan sobatku yang di Jakarta, maka mau tidak mau aku harus

cepat mencari alternatif lain selain travel.

Pilihanku akhirnya jatuh kepada Kereta tujuan Jatinegara. Jatinegara daerah mana tuh? Paling cuma lewat aja, belum pernah

turun di sana sebelumnya. Belum lagi rasa khawatir yang melanda, ditambah dengan nasehat temanku untuk harus hati-hati di

sana karena banyak pencopet. Wah, ini nih yang namanya perjuangan. Dengan modal nekat, akhirnya kuberanikan diri untuk

melangkah keluar rumah menuju stasiun kereta. Bismillah.

Sampai di stasiun kira-kira pukul 07.30 WIB. Di sana, daku tidak mendapat kesulitan yang berarti. Semua berjalan lancar.

Mulai dari tiket yang didapat dengan mudah, karena tidak harus mengantri, masuk ke dalam kereta yang bersebelahan dengan

ibu-ibu yang baik, dll.

Di perjalanan Kereta Bandung-Jakarta, aku harus siap-siap untuk turun di Stasiun Jatinegara. Jangan sampai kelewatan. Akan

lebih kacau lagi, karena selain aku ga tau banyak tentang Jakarta, ongkos perjalanan tentunya akan bertambah. Di sebelahku,

duduk seorang ibu yang usianya sudah mulai beranjak tua. Tidak banyak yang kami obrolkan selama perjalanan, karena daku yang

lebih memilih membuka dan membaca mushaff Al-Quran dan juga Si Ibu yang lebih memilih tidur sepanjang perjalanannya. Tapi di

awal dan di akhir perjalanan, kami sempat mengobrol ringan. Kutanya, “Ibu mau kemana?”. Dengan senyumnya dia menjawab, “Saya

mau ke Jatinegara, ada urusan keluarga. Ada keluarga saya yang mau ‘nujuh bulanan’jadi saya diundang dan harus hadir. Kalo

adek mau kemana?”. “Wah, sama dong. Saya juga mau ke Jatinegara, ada kerjaan di sana bu. Berarti kita nanti turun bareng bu

ya?”.

Setelah beberapa saat berbincang-bincang dengan si Ibu, daku mulai istirahat memejamkan mata sebentar, sebelum akhirnya

kulanjutkan membaca Kalamullah yang belum selesai tadi. Si Ibu terlihat agak sedikit lelah, jadinya beliau lebih memilih

tidur hampir di sepanjang perjalanan. Karena si Ibu juga turun di Jatinegara, berarti setidaknya daku ada temen, dan tidak

mungkin kelewatan Stasiunnya.

Alhamdulillah, setelah kurang lebih selama 3 jam perjalanan, akhirnya sampai juga di Stasiun Jatinegara. Berbarengan dengan

Si Ibu turun dan beberapa penumpang lainnya, akhirnya kami berpisah di sana. Si Ibu akan menuju Tebet, sedangkan daku menuju

Kampung Melayu, tempat dimana sobatku tinggal dan sekolah di STIS (Sekolah Tinggi Ilmu Statistik). Sempat smsan juga sama

sobatku ini dimana aku harus turun, naek apa untuk melanjutkan perjalanan dan dimana harus naek apa. Pokoknya jangan sampe

salah alamat. Khawatir, mana banyak barang bawaan lagi. Jadinya yang ada ya dzikir sepanjang jalan. Tapi alhamdulillah, Allah

memberikan kemudahan-kemudahan kepadaku sepanjang perjalanan. Tidak sulit untuk menemukan temanku yang memang kami sudah

janjian untuk bertemu di Mesjid STIS yang indah dan hijau.

Indah, karena memang masjid ini terlihat begitu gagah, asri, dan sejuk dari kejauhan. Begitu masuk ke dalam, keindahannya

terlihat lebih berkilau. Bersih, rapih, teratur. Sepertinya ni mesjid tidak pernah sepi dari pengunjungnya. Waw, keren.

Subhanallah, duhai Allah yang Maha Agung, masih ada hamba-hambaMu yang memakmurkan rumahMu. Maka hindarilah kami dari bencana

dan adzabMu yang pedih karena mereka ya Allah.

Hijau, karena masjid ini bercat hijau muda, dan terlihat berkilau dari kejauhan. Di depannya tertata rapi taman dengan hiasan

air mancurnya. Disisipi dengan beberapa pancuran untuk tempat berwudhu. Pintu masuk mesjid ini sedikit modern dengan pintu

kaca dan gagang pintu unik yang lebih mirip pintu perkantoran. Begitu masuk, bussshhh… daku disambut dengan hembusan

penyejuk ruangan yang menyeka panas terik yang ada di luar. Permadani yang digelar di lantai menambah ketenangan saat

menginjaknya. Lembut, membuat betah orang yang duduk di dalamnya.

Kusempatkan sholat zuhur disini dan sholat sunnah. Sungguh, segala kepenatan dan kepayahan ketika di perjalanan langsung

hilang selepas sholat. Subhanallah…

Selepas sholat, akhirnya daku dan temanku langsung menuju kostannya. Di perjalanan, kita berbincang-bincang sesaat dan dia

sempat menunjuk sebuah sungai kecil, yang penduduk setempat menyebutnya Kali Bening. Tapi, sepertinya tidak pas sebutan itu

karena sungai tersebut sangat kotor, penuh sampah, airnya pun berwarna kehitaman. Wuhhh, disudut kota Jakarta yang megah itu

ternyata dalamnya seperti ini.

Sesampai di tempat kost temanku ini, kulihat bacaan di dindingnya. LA TAHZAN. Tertulis indah dengan segala hiasannya sebagai

sebuah sambutan bagi tamu yang akan datang. Inilah kostan La Tahzan itu, yang lebih mirip sebuah rumah pribadi daripada

sebuah kostan. Daku sebenernya pengen tanya apa sih makna La Tahzan itu sendiri bagi anak-anak kost disini. Hanya saja, tidak

sempat. Daku lebih takjub dengan penghuni La Tahzan ini. Disini dihuni belasan orang anak-anak yang semuanya merupakan

mahasiswa STIS. Dan kesemuanya kelihatan merupakan anak-anak yang sholeh. Setiap pekan, mereka punya jadwal yang teratur.

Belajar tahsin (membaca Al-Quran dengan baik dan benar), kemudian juga liqo (pertemuan) pekanan bersama murobbi (pembimbing)

nya. Semua diatur, dan dibagi-bagi dalam beberapa kelompok dan diatur pula hari-hari yang sudah disepakati.

Begitu masuk, daku langsung diperkenalkan dengan teman-teman penghuni La Tahzan. Beberapa dari mereka seusia, tapi ada juga

yang 2-3 tahun lebih muda. Mereka menyambutku dengan sangat baik.

Tidak berapa lama, azan ashar berkumandang.

Seisi kostan langsung bergegas menuju masjid yang hanya berjarak beberapa rumah saja. Ini nih yang keren. Ga ada ba bi bu,

begitu terdengar azan, langsung cabut ke mesjid. Kemudian mereka juga menjaga adab dalam sholat. Mereka segera mengganti

pakaian yang digunakan sehari-hari dengan pakaian gamis, atau baju koko. Tidak ada yang menggunakan kaos. Kata temanku, di

sini jangan sekali-kali sholat di belakang imam dengan pakai kaos, pasti disuruh di shaff belakang. Sejenak terpikir,

ternyata anak-anak La Tahzan menjaga adab sholat, dan ingin sholat di belakang imam. Kan Shaff yang terbaik adalah barisan

pertama dalam sholat berjamaah. Berarti sambil menyelam minum air. Pertama sholat di mesjid, kemudian menggunakan pakaian

terbaiknya dan menjadi makmum persis di belakang imam. Semuanya sesuai sunnah Rasulullah. Sempurna. Kesan pertama yang begitu

berharga.

Selepas sholat, mereka langsung menuju kost. Yang mereka lakukan selanjutnya adalah tilawah di kamar masing-masing. Inilah

yang namanya Fastabiqul Khoirat. Berlomba-lomba dalam kebaikan. Saling berlomba memperbanyak bacaan tilawahnya hari ini.

Semuanya khusyuk dalam bacaan masing-masing. Selang beberapa saat kemudian. Ada seorang ustadz yang datang. Ternyata beliau

adalah guru tahsin anak-anak La Tahzan. Selanjutnya yang terdengar adalah dialog sang ustadz dengan murid-muridnya dan juga

qiroat sang ustadz membetulkan bacaan-bacaan sang murid.

Melepas lelah, daku tertidur….

Tinggalkan komentar

Filed under My Diary

Aduh, aduh, gosip lagi gosip lagi….

Udah lama ga nulis di blog. Kali ini daku pengen curhat banyak-banyak ah. Duhai blog tersayang, daku mau curhat lagi nih. Cerita yang pertama, pengen cerita tentang gosip dari sahabat-sahabat terdekatku.

Begini blog ku tersayang. Ceritanya tuh sekitar sebulan yang lalu, ada sahabat terdekatku yang sms. Bunyinya sih rada ngancam gitu. Katanya di sms kurang lebih gini. “Al, jujur yah dirimu sudah nikah ya? Aku tau dari temen-temenku. Jujur!!”

Lucu kan? Ya udah trus daku jawab deh. “Alhamdulillah…semoga Allah meridhoi kami”, trus daku spasi spasi spasi spasi terus sampe agak kebawah, trus tulis lagi. “sob, kalo emang aku udah nikah, yang pasti kamu duluan yang tahu. Kan kita deketan.” Kebetulan sobatku ini di Jatinenjer. Sebuah negeri nun jauh disana, hehehe….

Eh, dia ngebalesnya “Alhamdulillah, subhanallah… Barokallah ya akh. Akhwatnya siapa? Trus masih tinggal di kostan yang lama dong?”

Trus aku balas deh… “Hahaha.. sob, kalo baca sms yang lengkap dong, scroll ke bawah terus,”

Dia bales lagi, “Oh…aku kirain beneran…pfuiiihh… Jadi belum toh, makanya al kalo mau nikah tu hafalin dulu surat yusuf, biasanya akhwat minta itu buat maharnya…?

Aku kejar tanya terus dia dapat isu darimana tu berita, dia tetep aja ga mau ngasi tau. “Pokoknya dari orang tertentu lah.” Gitu katanya.

Nah, blog. Daku si udah ngelupain kejadian itu, kok bisa-bisanya sahabat terdekatku ngomong kekgitu. Apa selama ini daku masih sembunyi-sembunyi, main rahasia-rahasiaan sama dia? Kayaknya engga deh. Kalo ada sesuatu, dia pasti tahu. Soalnya selain dekat di hati, dia juga yang paling dekat secara jarak.

Dua minggu berselang, sejak sobatku di jatinenjer sms, daku dapat telfon dari sobatku yang lain yang ada di Sekayu, Sumatera Selatan. Pagi itu, daku sedang berada di Jakarta, nginep di tempat sobatku yang laen. Pas acara Pre-Convention IPA 2008 (Tar ceritanya daku curhat tersendiri deh).

“Assalamu’alaykum, al. Katanya antum sudah nikah ya? Wah, kok malah antum yang duluan nikah dari ana? Kok ga ngasi tau-ngasi tau sih?”

What??? Kirain tu cerita udah selesai. Eh ternyata masih ada juga. Kujawab, “Wah, antum dapat kabar dari mana? Ga bener tuh. Masa sih ana nikah, ga kasih tau antum. Antum pastilah jadi salah seorang yang bakal tau duluan kalo ana nikah. Ah gosip darimana sih? Beberapa minggu yang lalu juga sobat kita yang di jatinenjer juga bilang gitu. Kok sekarang nyampe di sana aja si?”

“Iya al, ana dapat info dari sobat kita yang di Jambi. Trus berita ini udah kesebar dimana-mana? Banyak akhwat yang kecewa tuh… hehehe… Jadi ga bener ya? Trus berarti sekarang masih sendiri dong….?”

“Ya iya lah sob. Eh masa sobat kita yang di Jambi ga langsung klarifikasi aja ke saya. Biar langsung jelas kan, kayak antum sekarang.”

“Iya sih, dia malu. Katanya khawatir yang angkat telfon istrimu al. Hahaha….Al, beritamu udah kesebar di Jambi. Jadi mending antum bikin jumpa fans lah, klarifikasi. Antum tau ga, banyak akhwat yang ga berani lagi sms atau menghubungi antum, hanya gara-gara isu ini. Antum ngerasa ga sih?”

“Emang sih, biasanya ada aja yang nanya-nanya sesuatu, tapi sekarang malah udah sepi-sepi aja. Tapi masa si ana harus bikin jumpa fans, emang selebritis apah? Kalo emang bener ana nikah, emang mereka pada peduli gitu…? Siapa gueee gitu…hahaha…”

“Alah al, jangan ngerendah. Antum tuh ya….”

“Udah ah, emang siapa sih ya yang mulai nyebarin isu kekgini? Bikin repot aja. Apa dia ga khawatir apa, kan bisa termasuk orang-orang yang nyebarin fitnah tuh. Duh, ampun deh tar balasannya di akhirat seperti apa ya…?”

“Eh, akh ana sekarang lagi nginep di tempat sobat kita yang di Jakarta lho…”

“Oh, iya. yang bener? Mana dia, ana pengen denger suaranya…………………………………”

Dan obrolan kita beralih ngalur ngidul campur nostalgila….hehehe.

Terakhir, blog, tau ga. Tadi pagi, daku dapet sms lagi dari temenku yang di Jogja. Kali ini akhwat. Awalnya si daku yang sms dia, daku mau ngirim paket buku yang dia pesan agak telat, jadi mohon maaf. Trus dia bilang si ga papa, trus dia kasih alamatnya di Joga.

Di akhir kalimatnya, dia tulis kekgini. “Al, denger-denger antum sudah nikah ya. Selamat ya…”

Wah, ni orang lain lagi. Malah langsung ngucapin selamat aja. Mbok ya ditanya dulu… Jadinya ga kubales deh.. Biarin aja lah..

Duh, kalo udah gini, berarti beritanya udah nyebar ke mana2 nih. Udah ke seluruh Indonesia bo, ampun dah. Siapa ya yang teganya nyebarin isu kekgini. Salah daku apa sih? Blog, gimana dong. Masa harus sms in semua temen-temenku. Mending kalo dia tau isu ini, kalo engga? Duh, dear blog, daku ga tega nyebut ini “Nyebarin fitnah”. daku lebih mending nyebut “nyebarin isu” aja deh. Biarlah waktu yang menjawab semua ini. Sampai suatu saat nanti aku akan berkata, “Wahai para Nurul, carilah Syaiful mu, karena sang Fachri telah menemukan Aisyah nya.”

Insha Allah…. ^_^

3 Komentar

Filed under My Diary

MABIT Istimewa Bersama Gubernur Baru

Hari rabu, 31 Maret 2008 kemaren merupakan hari yang istimewa, karena pertama kalinya saya MABIT (Malam Bina Iman dan Takwa) bersama seorang gubernur. Gubernur Jawa Barat yang baru terpilih, Ust. Ahmad Heryawan Lc. Acara yang diadakan dari selepas maghrib hingga subuh keesokan harinya ini, diwarnai dengan beberapa kejadian yang unik. Yang tentu saja semuanya ada ‘ibrah yang dapat diambil.

Acara yang sedianya dihadiri oleh Ust. Hilmi Aminudin Lc. selaku ketua dewan syuro PKS, dan Dede Yusuf, sebagai wakil gubernur Jawa Barat terpilih. Namun, sayang keduanya urung hadir dikarenakan beberapa alasan yang mendadak. Tapi, ini semua tidak mengurangi kekhusyukan dan kesyahduan MABIT kali ini.

Selepas sholat maghrib berjamaah, acara dimulai dengan beberapa persembahan dari tim MAQDIS (Ma’had Al-Quran dan Dirosah Islamiyah). Banyak hal yang disampaikan dari MAQDIS,yang intinya mengajak umat islam di Bandung untuk mencintai Al-Quran melalui program-program yang ditawarinya.

Setelah sholat isya, acara dilanjutkan kembali. Mulai dari tambahan sedikit dari tim MAQDIS, hingga masuk ke acara yang sudah ditunggu-tunggu ribuan masyarakat yang sangat antusias mengikuti MABIT kali ini, yaitu ceramah dari Ust. Ahmad Heryawan Lc.

Memang sangat luarbiasa ustadz yang satu ini. Selain faham dengan ilmu pemerintahan (duniawi), beliau juga sangat dikagumi karena ceramah-ceramah beliau yang “subhanallah” sangat mencerahkan. Banyak hal yang bisa diambil dari ceramah beliau saat itu, salah satunya adalah bagaimana seluruh aktivitas yang kita lakukan selama di dunia, merupakan investasi untuk kehidupan akhirat. Dan juga semua yang kita kerjakan, senantiasa dicatat sebagai ibadah di sisi Allah SWT asalkan dengan niat yang benar. Sungguh, masih banyak lagi ilmu-ilmu yang sangat bermanfaat yang disampaikan beliau.

Acara kali ini dipandu oleh Ust. Saiful Islam, selaku moderator. Beliau juga merupakan salah satu ustadz yang selalu mengisi pada setiap kajian di MAQDIS. Ilmu-ilmu beliau pada malam itu sungguh merupakan bagai oase di tengah padang pasir. Sejuk dan nikmat.

Ada satu kejadian yang paling unik pada malam itu, yaitu ketika selesai pemberian materi oleh Ust. Heryawan, kemudian dilanjutkan dengan sesi tanya jawab. Nah, saat itu tiba-tiba seorang ibu dari belakang mengajukan diri untuk bertanya. Dari Ust. Saiful sendiri bilang, kalau sebaiknya ditulis saja pertanyaannya, atau bisa lewat sms. Karena memang tidak memungkinkan untuk akhwat bertanya dari jauh. Tapi, seperti tidak mau ditegur, ibu tersebut langsung berkata dengan setengah berteriak, “Pak Gubernuuur, yang lama ya jadi gubernurnyaaa… kami sayang Pak Gubernur.” Kira-kira begitu kata ibu itu. Tidak sampai situ saja, kemudian ibu tersebut merangsek maju ke depan, dengan melangkahi shaf-shaf ikhwan yang kebanyakan bapak-bapak, dengan cepat. Aksi ibu ini tidak dapat dicegah, karena dia berusaha untuk mendekati tempat dimana Pak Gubernur, Ust. Ahmad Heryawan berada, dengan berjalan dengan cepat. Kami hanya bisa terbengong-bengong melihat tingkah ibu ini. Sesampai dia di dekat meja Ust. Heryawan, ibu ini bersimpuh, seraya berkata, “Pak Gubernur, ijinkan saya untuk bersalaman dengan Bapak, saya dari jauh Pak. Saya mohon Pak, sekali saja, saya pengen salaman sama Bapak.” Ibu ini kemudian menjulurkan tangannya mendekat ke pak Ust. Heryawan. Kontan aksi ini membuat seisi mesjid menjadi geger. Dan juga beberapa ustadz yang ada di depan menjadi kebingungan, gimana mencegah ibu ini. Ust. Saiful mencoba menasehati ibu ini kalau sesungguhnya laki-laki dan perempuan yang bukan muhrim (baca: mahram) dilarang bersentuhan. Kemudian beliau mencontohkan salaman dari jauh saja, tidak harus bersentuhan. Tapi ibu ini masih bersikeras, hingga membuat ustadz-ustadz di depan kehabisan akal. Tapi untunglah, ada beberapa akhwat (saya rasa mereka adalah panitia akhwat acara ini) yang maju ke depan dan berusaha memegangi ibu ini untuk tidak memaksakan kehendaknya. Justru membuat ibu ini berusaha tambah keras, dengan diiringi tangis yang semakin menjadi-jadi. Tapi tetap ditolak oleh sang ustadz. Hingga ust. Heryawan “disembunyikan” dulu, baru kemudian membujuk ibu ini keluar mesjid.

Melihat kejadian ini, ada seorang Bapak, yang kebetulan duduk dekat dengan saya berkata, “wah ini sih sudah kepepet, ya ga papa lah disalami aja.” Saya sih senyum-senyum aja mendengar perkataan Bapak yang satu ini. Setelah berhasil membujuk ibu ini keluar dari mesjid, dengan sedikit paksaan tentunya. Kemudian Ust. Heryawan pamit untuk pulang, karena tidak bisa berlama-lama disini.

Setelah itu, Ust. Saiful mengambil alih acara, dan ada beberapa kalimat dari beliau yang unik. “Ini namanya teori langsung praktek, baru saja disebutin kalau kita harus memahami semua karakter lapisan masyarakat yang ada di sekitar kita, eh sudah ada ibu tadi sebagai contoh. Ikhwan Akhwat sekalian, Rasulullah semasa hidupnya tidak pernah bersentuhan dengan wanita yang bukan mahramnya. Bahkan beliau bersabda, bahwa lebih baik bagiku memegang bara api daripada harus bersentuhan dengan wanita yang bukan mahram.”

Subhanallah, sebuah pelajaran yang sangat berharga yang langsung diperlihatkan oleh orang yang akan memimpin Jawa Barat ini. Seperti yang diungkapkan oleh Ust. Saiful, “Sudah lama saya mendengar, bahwa kalau suatu negeri ingin maju, maka ulama dan umara (pemimpin) harus seiring sejalan, tapi saat ini saya melihat di diri Ust. Heryawan bahwa ulama dan umara bukan hanya seiring, tapi justru menyatu dalam satu diri, yaitu Ust. Heryawan.” Allahuakbar!!!

Malam itu sungguh menjadi sebuah pengalaman yang luar biasa. Sebelum kemudian shalat tahajjud berjamaah sekitar pukul 02.00 WIB dan dilanjutkan dengan sholat subuh.

Allahummaghfirlana dzunubana wakaffir’anna sayyiaatina watawaffana ma’al abrar.

1 Komentar

Filed under My Diary

Ketemu JuPe, Pengalaman Tidak Setiap Hari

Ketemu Pejabat Rektorat Kampus, itu biasa. Ketemu Pejabat Daerah, pernah beberapa kali. Ketemu Pejabat Negara, sudah bukan impian. Bahkan beberapa kali berdiskusi panjang lebar. Ketemu artis, berdiskusi, melihat sosoknya dan pemikirannya lebih dekat? Ini dia baru unik.

Kali ini, pengalaman yang pastinya tidak setiap hari bisa didapat ini adalah bertemu dengan artis Indonesia yang lagi naik daun. Julia Perez. Yup, hari ini bertemu dengan Jupe, begitu kira-kira dia disapa.

Melalui mata kuliah Komunikasi Pembangunan dan Sosiologi Industri, tim riset dari Manajemen Artis berhasil mendatangkan JuPe ke kampus ITB.

Kesan pertama ketika melihat JuPe secara langsung…ehm… biasa aja tuh. Memang, kelas yang tadinya berisik sebelum kehadiran JuPe, mendadak diam ketika sesosok makhluk mungil dan cantik masuk ke ruang TVST B, tempat dimana diskusi tentang manajemen artis diadakan. Pakaian yang dikenakan JuPe tidak seperti saat biasa dia tampil di TV, yaitu pakaian yang sangat seksi. Kali ini di lebih memilih pakaian yang tertutup di bagian dada dengan lengan pendek, tapi tetep glamour. Untuk bawahan, ah kayaknya udah jadi menu wajib artis. Menggunakan rok yang sangat pendek dan ketat, dan juga menggunakan stoking berwarna hitam. Kesimpulannya, tetap saja dengan pakaian yang walaupun boleh dibilang tidak terlalu seksi “untuk ukuran artis hot”, tetap saja serasa tidak pantas bagi diriku.

Kesan kedua ketika bertemu JuPe…

Ternyata JuPe orangnya sangat aktif dalam berbicara. Ketika sedikit saja ditanya, jawabannya sangat panjang lebar. So far so good, she looked smart.

Tapi semakin lama diskusi berlangsung, dan tentu saja pertanyaan banyak sekali yang mengarah ke bintang utama-nya yaitu JuPe, baru kelihatan JuPe yang sebenarnya. Jawaban-jawaban yang diberikan cenderung hanya komentar-komentar tambahan dari sang manajemen artis, yaitu mbak Natalina. Selebihnya komentar JuPe yang selalu ditutupi dengan senyuman menggodanya dan ketawa kecilnya, yang berusaha menutupi ketidaktahuannya.

Diakhir-akhir diskusi, malah keluar deh sifat aslinya. Sang Penggoda, yang kali ini mangsanya adalah Pak Chairil, yaitu dosen dari mata kuliah ini. Dari diriku pribadi sih, tindakannya itu tidak bisa dibenarkan walaupun daku paham sebenernya hanya dalam konteks bercanda. Ditambah lagi dengan komentar dosen yang terhormat sebelumnya, tentang edukasi dalam dunia entertainmen, bertolak belakang sekali dengan apa yang ditampilkan mereka di depan. Memang, senyumanku keluar ketika melihat candaan-candaannya, tapi dalam hati miris sekali. Diperparah dengan cipika cipiki di akhir diskusi, tambah sedih ngeliatnya. Tak seharusnya dosen memberikan contoh seperti itu kepada mahasiswanya.

Kesan ketiga ketika bertemu JuPe…

Daku baru tahu ternyata dia 8 tahun di luar negeri. Di Belanda kalo tidak salah. Sifat disiplinnya terbawa hingga dia kembali ke Indonesia, dan bahkan sudah menjadi karakter dirinya. Ini nih yang patut dicontoh oleh kita. Katanya juga JuPe seorang yang tidak merokok dan tidak meminum alkohol. Ini terbilang keren untuk ukuran seorang artis. Tidak merokok, keren. Dan lebih keren lagi ketika ternyata JuPe juga tidak meminum alkohol. Berarti semasa di Belanda, dia juga ga minum dong…Wuih patut diacungi jempol lah. Yah, walaupun sebetulnya tidak terlalu istimewa untuk seorang muslim yang memang harus menjauhi barang haram tersebut. Tapi setidaknya bisa jadi contoh lah buat artis yang laen yang masih ngerokok en ngalkohol.

Kesan terakhir…

JuPe memang harus masih banyak belajar agama lagi sepertinya. Sifat keduniawiannya masih sangat terasa, yang dia ucapkan tidak jauh-jauh dari duit, duit, dan duit. Juga masih belum ngerasa kalau apa yang dia perlihatkan kepada penonton TV di tanah air, cenderung sangat mengidolakan artis, sedangkan artis sendiri kelakuannya masih jauh dari apa yang diharapkan. Sehingga efeknya terhadap anak bangsa, sungguh sangat memprihatinkan. Artinya JuPe masih belum bisa memposisikan dirinya sebagai artis yang mampu membawa perubahan bagi Indonesia ke arah yang lebih baik. Setidaknya melalui image yang dia tampilkan kepada penikmat jagad hiburan.

Kesimpulannya, ketika ketemu JuPe, yah biasa ajalah. Tidak ada yang istimewa. Dari segi fisik ok. Tapi bukannya di Bandung sangat banyak sekali yang seperti JuPe, bahkan lebih. Dari segi entertain, bolehlah. Memang sangat menghibur. Tapi sangat disayangkan, menghibur dengan cara bawaan yang menggoda, nggak banget deh. Dari segi kecerdasan berbicara, memang patut diacungi jempol. Terutama yang menyangkut pekerjaan dan duit. Setidaknya ada sisi positif yang bisa diambil. Dia orangnya disiplin. Tidak merokok, dan tidak peminum alkohol. Pekerja keras, dan ada satu kalimat terakhir yang sangat bagus dari JuPe. “Doakan aku ya, semoga suatu saat nanti aku akan mengenakan busana muslimah dengan baik, berkerudung.”

Semoga saja ya mbak, kita doakan.

Tinggalkan komentar

Filed under My Diary